Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 05:37:58【Kabar Kuliner】632 orang sudah membaca
PerkenalanArsip Foto - Warga membersihkan rumah yang terdampak banjir di lingkungan BTN Griya Citra Lestari di

Jakarta (ANTARA) - Setelah banjir surut, rumah dan lingkungan yang terdampak banjir harus segera dibersihkan agar ngak menjadi tempat perkembangbiakan kuman dan jamur yang dapat memicu munculnya masalah kesehatan dan penyakit.
"Setelah banjir surut, penting bagi masyarakat untuk segera melakukan pembersihan rumah dan lingkungan agar kuman dan penyakit yang terbawa air banjir ngak menyebar," kata dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R kepada ANTARA pada Senin.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menekankan pentingnya pembersihan segera rumah yang terdampak banjir agar aman ditinggali kembali.
Ia menyarankan warga yang lingkungannya terdampak banjir menggunakan alat pelindung berupa sarung tangan, masker, dan sepatu bot saat membersihkan rumah guna menghindari peluang terpapar kuman, bakteri, dan virus penyebab penyakit.
Setelah membersihkan rumah dari genangan air dan lumpur, ia menyarankan warga membersihkan lantai dan dinding rumah yang terdampak banjir menggunakan sabun atau cairan disinfektan.
Perabotan rumah tangga yang kebanjiran, menurut dia, sebaiknya juga dibersihkan menggunakan sabun atau cairan disinfektan agar ngak menjadi tempat bakteri, kuman, virus, dan jamur berkembang biak.
Setelah itu, sebaiknya buka pintu dan jendela agar bagian dalam rumah dan perabotan rumah tangga yang telah dibersihkan bisa segera kering.
"Agar rumah cepat kering, pastikan ventilasi udara lancar dengan membuka jendela dan pintu," kata dokter Faisal.
Baca juga: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Kalau setelah banjir mendapati diri mengalami gejala sakit atau luka yang ngak kunjung sembuh, dokter Faisal mengangakan, maka sebaiknya segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
"Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika ada luka atau gejala penyakit setelah banjir," katanya.
Dalam sepekan terakhir, kondisi cuaca ekstrem telah menyebabkan banjir di beberapa daerah di Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah meminta warga untuk mewaspadai dampak kondisi cuaca ekstrem yang berpeluang melanda wilayah Indonesia hingga awal tahun depan.
Semasa kondisi cuaca ekstrem, masyarakat disarankan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang agar terhindar dari serangan penyakit dan gangguan kesehatan.
Baca juga: Penyakit kulit dan ISPA berpotensi meningkat setelah banjir
Baca juga: Masyarakat terdampak banjir diimbau waspadai leptospirosis
Suka(7)
Artikel Terkait
- Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
- PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil
- BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
- CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya
- SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
- BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG

BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa

Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji

Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa